top of page

Ranu Kumbolo || Mt. Semeru, Lumajang, Jawa Timur

"No body said it was easy to be here..."


Yap, siapa yang tidak kenal dengan Gunung Semeru? Gunung tertinggi di tanah Jawa, yang terkenal dengan keindahan Ranu Kumbolo nya. Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl ini berada di dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Memiliki 2 jalur pendakian yaitu via Ranupani - Watu Rejeng dan via Ranupani - Ayek-ayek, namun kedua jalur tersebut bertemu di Ranukumbolo (Lebih disarankan lewat Ranupani - Watu Rejeng).

Setelah beberapa kali merencanakan untuk mendaki Gunung Semeru dan gatot alias gagal total, akhirnya pada 4 Mei 2016 perjalanan menuju tanah tertinggi Pulau Jawa itu terlaksana juga. Dengan rombongan berjumlah 8 orang (2 perempuan dan 6 laki-laki) dan perjalanan dimulai dari Daerah Istimewa Yogyakarta.


Rabu, 4 Mei 2016


5 orang berangkat dari Terminal Giwangan Yogyakarta (1 orang sudah terlebih dulu berangkat ke surabaya dan 2 orang lainnya berangkat dari Sragen, Jawa Tengah). Rencana awal yang harusnya berangkat pukul 15.00 molor hingga 1 jam lebih. Perjalanan dari Yogyakarta (Terminal Giwangan) menuju Surabaya (Terminal Bungurasih) memakan waktu sekitar 7 - 8 jam dengan menggunakan bus ekonomi AC jurusan Yogya - Surabaya. Tarif yang harus dibayarkan adalah 57.000/orang dan untuk barang-barang 1 rombongan ditarik lagi tarif 20.000 untuk bagasi (PS : untuk bus ekonomi AC tidak mendapat voucher makan). Setelah berjam-jam merasakan off-road ala bus jawa timuran (yang sering bolak-balik jogja-surabaya pasti mengerti ulah bus-bus tersebut) sekitar pukul 2.00 dini hari sampailah di Surabaya (terminal Bungurasih). Di situ semua personil sudah lengkap 8 orang. Istirahat sebentar sambil menunggu bus arah ke Malang.


Kamis, 5 Mei 2016


Setelah beberapa saat menunggu akhirnya muncul bus jurusan Surabaya - Malang (biasanya untuk menuju Malang dari Surabaya dapat menumpang bus Restu Panda). Perjalanan dari Surabaya - Malang memakan waktu kurang lebih 2 jam (lumayan untuk melanjutkan tidur) dan dikenakan tarif 14.000 - 15.000/orang.


Sampai di Malang, langsung saja cari angkot arah ke Tumpang dan jangan lupa tanyakan dulu tarifnya. Jika beruntung (atau usahakan) cari angkot yang menempel tarif resminya. Waktu itu dari Malang menuju Tumpang rombongan mendapat angkot dengan tarif resmi dan per orang dikenakan biaya 7.000. Perjalanan dari Malang menuju Tumpang memakan waktu sekitar 1 - 1,5 jam.


Sampai di Tumpang jangan lupa untuk memeriksa kembali logistik dan perlengkapan lainnya. Terdapat pasar di dekat area registrasi dan disitu kita dapat melengkapi perbekalan kita sebelum menuju ke Ranupani. Dari Tumpang menuju Ranupani rombongan menggunakan jeep dengan tarif 650.000/jeep (bisa memuat 10 orang dan bisa naik di atas jeep). Jika rombongan kurang dari 10 orang atau bahkan kurang dari 5 orang jangan sungkan nyari barengan. Membutuhkan waktu 1 - 1,5 jam untuk sampai di Ranupani dengan pemandangan selama perjalanan yang kelewat keren.

Setelah off-road yang gak kalah sama bus jawa timuran akhirnya sampai lah di Ranupani sekitar pukul 14.00. You know what? agak melongo ketika sampai di Ranupani melihat banyak anak manusia berkumpul disana menunggu registrasi untuk mendapat simaksi (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi - cmiiw). Beruntung, salah satu dari rombongan kita udah beberapa kali bolak-balik Semeru, sehingga tidak ada 30 menit menunggu rombongan sudah dapat melakukan pendakian. Menurut beberapa orang yang sedang beristirahat (menunggu) di dekat rombongan kita, ada dari mereka yang sudah mengantri dari pagi dan sampai rombongan kita berangkat mereka masih "duduk manis" menunggu. Sedikit saran, lebih baik melakukan registrasi online terlebih dahulu.


Akhirnya perjalanan yang sesungguhnya dimulai. Sayang, rombongan tidak menyempatkan foto bareng di gapura masuk pendakian semeru a.k.a males ngantri untuk foto :D. Trek menuju Ranukumbolo didominasi "bonus", panjang banget bonusnya sampe jalan cepet pun kesampean. Ada trek nanjak-nanjak itupun hanya beberapa meter saja (tapi bikin napas naik-turun juga sih :D). Estimasi awal waktu perjalanan dari Ranupani menuju Ranu Kumbolo adalah 4 jam tapi akhirnya molor karena tertahan hujan deras di Pos I. Tapi akhirnya rombongan memutuskan tetap melanjutkan perjalanan dengan jas hujan dan harus benar-benar hati-hati berjalan di kenangan #eh genangan air hujan. Becek, licin, kadang jalan sempit, carrier yang basah makin berat (tapi tidak seberat beban hidupmu), dan kaki yang udah gak keliatan kayak kaki lagi :D (berani kotor itu baik, katanya). Rencana awal tujuan hari itu adalah Kalimati, tapi karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan (kaki saya bermasalah dan capeknya udah kebangetan :D) maka rombongan memutuskan buka tenda di Ranukumbolo.

Banyak bonus.

Yaaap, seperti itu perjalanan (panjang) menuju Ranukumbolo, yang katanya surga tersembunyinya Gunung Semeru.


Review tentang keadaan Ranukumbolo...


Ranukumbolo tak seindah dulu (mungkin). Heran aja ada toilet darurat, bagus sih setidaknya untuk BAB dan Buang air kecil ada tempat khusus tapi tapi tapi banyak (banyak banget) yang membuang tisu bekas di sekitaran toilet. Itu hal pertama yang bikin melongo sedih.

Sepengetahuan saya, yang namanya BAB di gunung itu harusnya menggali tanah dulu, setelah selesai buang hajat baru dikubur deh itu kotoran (kayak kucing begitulah). Tapi waktu saya mencari spot untuk buang air kecil, shock menemukan ranjau darat (kotoran yang cuma ditutupi tisu, baca lagi "cuma ditutupi" saja). Waaaaks, itu cukup membuat geleng-geleng kepala.

Selanjutnya, sepengetahuan saya juga (bisa koreksi saya, kalau saya salah) tidak boleh mencuci peralatan masak langsung di air danaunya. Lagi-lagi pake tapi, ada aja oknum yang mencuci langsung peralatan masak nya di air danaunya :'( . Menyedihkan (sangat menyedihkan), entah sampai kapan Ranukumbolo bertahan.

Tapi walaupun diperlakukan seperti itu, Ranukumbolo masih tetap memberikan kita pemandangan yang gak bakal kamu temukan dimanapun, kurang baik gimana coba.

Berharapnya semua lebih sadar diri untuk merawat Ranukumbolo, tidak hanya menikmatinya saja. Saya pun juga masih belajar untuk itu.


Finally, ini baru cerita perjalanan untuk sampai di Ranukumbolo. Masih ada cerita-cerita lain lagi tentang Gunung Semeru. Tunggu postingan selanjutnya ^^


Note :


- Sebelum melakukan pendakian Gunung Semeru, lebih baik melakukan registrasi online dulu. Berikut website booking pendakian Gunung Semeru http://booking.bromotenggersemeru.org/

- Pada website tersebut sudah terdapat info tentang peraturan pendakian, tarif, persyaratan pendakian, dan info kapasitas pendakian.

- Jangan lupa siapkan syarat-syarat yang sudah tertera pada website, tidak ada salahnya juga menyiapkan foto copy KTP lebih dari yang dianjurkan, karena mungkin saat di TKP bisa saja jumlah yang diminta berubah.

- Persiapan fisik rutin minimal satu bulan sebelum melakukan pendakian.

- Bawalah peralatan pendakian yang standard, karena pulang dengan "nama dan nyawa" itu sangat penting ketimbang apapun.

- Kekompakan tim sangat diperlukan, jadi sebisa mungkin carilah teman pendakian yang memang sudah akrab dan kalian kenal karakternya.

- Jangan lupa bawa turun sampahmu!!!


Jangan lupa subscribe dan share postingan-postingan di blog ini yak. Terimakasih ^^

sometimes it's good to break the rule, and find your freedom.

  • Facebook - Black Circle
  • Twitter - Black Circle
  • Google+ - Black Circle
  • Instagram - Black Circle
Never Miss a Post!
bottom of page