top of page

Top of Highest Mount in Java || Semeru, Jawa Timur

Hello Guys, ketemu lagi dengan saya di cerita perjalanan menuju puncak tertinggi Pulau Jawa. Jangan bosan yak untuk menyimak perjalanan yang sok dramatis dan banyak gak jelasnya. Postingan kali ini akan bercerita tentang summit attack Mahameru. Langsung saja yak, cerita lengkapnya dibawah ini...


Sabtu, 7 Mei 2016


Kalimati. Tempat camp terakhir sebelum perjalanan panjang menuju puncak Mahameru. Satu per satu dari rombongan mulai terlelap di dalam sleeping bag nya masing-masing. Sepakat untuk memulai perjalanan sebelum tengah malam, maka kita set alarm sebanyak mungkin :D. Yang saya rasakan waktu itu suhu di Kalimati lebih manusiawi daripada Ranukumbolo di hari sebelumnya. Yap, waktunya tiba, semua mulai sibuk dengan perlengkapannya masing-masing. Perlu diingat, jangan lupa makan dan minum sebelum melakukan summit attack, karena akan banyak energi yang dibutuhkan untuk perjalanan ke puncak (tapi jangan sampai terlalu kenyang, intinya secukupnya). Jam-jam tengah malam gak nafsu untuk makan? Paksa. Setidaknya coklat, susu, roti gandum, atau apapun yang dapat memasok energi kita. Dan satu lagi, bawa air dan bekal secukupnya saat summit attack (point nya jangan sampai kekurangan air selama summit attack).

Oke sebelum berangkat jangan lupa memanjatkan do'a kepada Yang Maha Esa agar dilancarkan selama perjalanan. Cek perlengkapan mulai dari logistik, jaket, jas hujan, Gaiter, Trekking pole, Headlamp, Sepatu, Sarung tangan dsb (lengkapi sendiri saja yak).


Kalimati - Batas Vegetasi


Trek dari Kalimati hingga batas vegetasi adalah tanjakan, tanjakan dan tanjakan. Semakin tinggi, tanah pijakan menjadi berupa pasir. Oiya, jangan lupa untuk memakai masker karena banyak debu yang terbawa angin. Semakin ke atas angin semakin kencang jadi usahakan memakai jaket yang windproof atau bisa menggunakan jaket dilapisi jas hujan. Usahakan jangan terlalu lama berhenti, karena semakin lama berhenti maka semakin terasa dingin. Saat masih di area Arcopodo sempat merasa mual, disitu saya sempat berfikir untuk berhenti dan tidak melanjutkan ke puncak. Namun, setelah istirahat beberapa saat alkhamdulillah terkondisikan dan dapat melanjutkan perjalanan lagi.


Batas Vegetasi - Mahameru


Sampai di batas vegetasi, trek berupa tanah berpasir yang jika diinjak bakalan geser kebawah. Jadi, Naik 3 langkah turun 2 langkah itu "BENAR" (sebelumnya saya sempat membaca di beberapa artikel dan saya belum percaya sampai mengalaminya sendiri) dan itu terjadi sepanjang kurang lebih 2,7 km ke depan (lebih tepatnya ke atas). Sempat merasa frustasi juga ketika berjalan cukup lama tapi seakan tidak berpindah tempat, ditambah melihat jalur ke atas yang masih panjang. Angin yang kencang, udara yang dingin dan di dominasi debu dari pasir menambah goyah mental saya. Tapi beruntung, rombongan sangat pengertian dengan kondisi 2 anggota wanitanya :D. Belum juga sampai puncak, semburat sunrise sudah mulai terlihat. Keinginan untuk mendapat sunrise di puncak pun musnah, dan memutuskan untuk berhenti sejenak menikmati sunrise di tengah perjalanan. Tak mau berlama-lama perjalanan dilanjutkan lagi, puncak semakin dekat. Akhirnya sekitar pukul 7.30 kloter kedua (alias terakhir) dari rombongan tiba di puncak (termasuk 2 wanita yang mencoba tangguh sampai puncak :D). Yap, terbayar sudah semuanya. Sangat bersyukur atas ijin Yang Maha Esa akhirnya dapat manapaki tanah tertinggi pulau Jawa. Rombongan disibukkan dengan mengabadikan moment nya masing-masing, lalu istirahat sebentar. Perlu diingat, batas waktu yang diijinkan untuk berada di puncak Mahameru yaitu hanya sampai pukul 09.00. Mengingat hal itu maka rombongan memutuskan untuk tidak berlama-lama dipuncak dan segera kembali ke camp area Kalimati. Jadi, total waktu yang dibutuhkan rombongan kami untuk berjalan dari Kalimati hingga Mahameru adalah sekitar 7 jam (untuk jarak kurang lebih 2,7 km).

Full Team.

Yap. Setelah perjalanan panjang akhirnya semua anggota kelompok dapat menapaki Mahameru dengan selamat. Semua tidak lepas dari do'a, persiapan dan kekompakan kita. Ingat! Puncak bukan yang utama, tapi pulang dengan "nama dan nyawa" adalah tujuan yang sebenarnya. Sesungguhnya kita dapat mengukur kemampuan kita untuk dapat sampai puncak atau tidak. Sekali lagi persiapan fisik dan mental harus dipersiapkan jauh-jauh hari.


Oke guys. Sekian dulu postingan kali ini. Tunggu postingan selanjutnya yaaak.. Jangan lupa share dan subscribe yak. Terimakasih. See you soon ^.^9

sometimes it's good to break the rule, and find your freedom.

  • Facebook - Black Circle
  • Twitter - Black Circle
  • Google+ - Black Circle
  • Instagram - Black Circle
Never Miss a Post!
bottom of page